Berhitung adalah salah satu keterampilan dasar yang
perlu dimiliki seseorang sejak usia dini. Kadang orang tua sulit untuk mengajarkan proses perhitungan dasar, entah itu penjumlahan apalagi pengurangan. Berbagai metode berhitung digunakan, mulai dari menggunakan 10 jari tangan ditambah lagi jari kaki, memakai lidi, mental aritmatika,sempoa, jarimatika, dll.
Saya pernah mempelajari teknik berhitung Jarimatika. Ketika mengajarkan metode ini untuk anak usia SD, dengan ukuran anak yang otaknya cukup cerdas, metode ini memang bisa dengan cepat dikuasai. Masalahnya sekarang adalah justru orang tua ingin anaknya pandai berhitung pada usia TK. Ketika metode ini diajarkan pada anak TK, ternyata hasilnya tidak terlalu optimal. Salah satu penyebabnya karena mereka agak kerepotan memahami rumus-rumus yang diberikan dalam metode ini.
Akhirnya saya punya ide untuk mengajarkan metode berhitung kombinasi antara simbolisasi jari pada Jarimatika dan mengurutkan angka. Metode ini dinamakan ARITMAJARI. Dengan kesepuluh jari tangan dengan mudah anak-anak dapat mengurutkan bilangan 1 hingga 99. Tak perlu lagi mengangkat jari kaki karena ingin menghitung hingga 20 dan tidak perlu juga menghafal kawan/teman kecil, kawan/teman besar, dll.. ARITMAJARI tidak hanya sekedar mengasah otak anak dengan kemampuan berhitung, tetapi juga melatih kemampuan motorik terutama jari-jari tangan. Dengan mempermudah pembelajaran berhitung terutama penjumlahan dan pengurangan, diharapkan ini menjadi awal bagi anak-anak untuk dapat menyukai matematika yang sering kali disebut sebagai pelajaran yang sulit.
Saya pernah mempelajari teknik berhitung Jarimatika. Ketika mengajarkan metode ini untuk anak usia SD, dengan ukuran anak yang otaknya cukup cerdas, metode ini memang bisa dengan cepat dikuasai. Masalahnya sekarang adalah justru orang tua ingin anaknya pandai berhitung pada usia TK. Ketika metode ini diajarkan pada anak TK, ternyata hasilnya tidak terlalu optimal. Salah satu penyebabnya karena mereka agak kerepotan memahami rumus-rumus yang diberikan dalam metode ini.
Akhirnya saya punya ide untuk mengajarkan metode berhitung kombinasi antara simbolisasi jari pada Jarimatika dan mengurutkan angka. Metode ini dinamakan ARITMAJARI. Dengan kesepuluh jari tangan dengan mudah anak-anak dapat mengurutkan bilangan 1 hingga 99. Tak perlu lagi mengangkat jari kaki karena ingin menghitung hingga 20 dan tidak perlu juga menghafal kawan/teman kecil, kawan/teman besar, dll.. ARITMAJARI tidak hanya sekedar mengasah otak anak dengan kemampuan berhitung, tetapi juga melatih kemampuan motorik terutama jari-jari tangan. Dengan mempermudah pembelajaran berhitung terutama penjumlahan dan pengurangan, diharapkan ini menjadi awal bagi anak-anak untuk dapat menyukai matematika yang sering kali disebut sebagai pelajaran yang sulit.