Pola perilaku orang tua dalam mendidik anak-anak, sudah tentu berpengaruh pada
pembentukan karakter sang anak sampai dia dewasa. Berikut adalah Pola
Perilaku Orang Tua dan pengaruhnya bagi anak (diambil dari buku 'Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja, Dr.H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd.)
:
1. Overprotective (Terlalu Melindungi)
Orang tua yang overprotective adalah orang tua yang memberikan bantuan terus
menerus kepada anak, mengawasi kegiatan anak terlalu berlebihan, ketika anak
terbentur kepada suatu masalah orang tua selalu membantu memecahkan masalah
anak. Akibatnya anak sering memiliki perasaan tidak aman, agresif & dengki,
mudah gugup, melarikan diri dari kenyataan, sangat tergantung pd orang lain,
mudah menyerah, kurang PD, mudah terpengaruh, egois, dan suka bertengkar
2 . Permisiveness (Pembolehan)
Orang tua Memberikan
kebebasan untuk berpikir, menerima gagasan/pendapat, toleran dan memahami
kelemahan anak, cenderung lebih suka memberi yang diminta anak. Anak dengan
pola asuh seperti ini akan pandai mencari jalan keluar, dapat bekerja sama, PD,
penuntut tapi kadang anak jadi sering tidak sabaran.
3. Rejection (Penolakan)
Orang tua yang sering
bersikap masa bodo, kaku, kurang mempedulikan kebutuhan anak, menampilkan sikap
bermusuhan. Akibatnya adalah anak akan agresif (mudah marah, gelisah, tidak
patuh/keras kepala, nakal), kurang dapat mengerjakan tugas, pemalu, suka
mengasingkan diri, mudah tersinggung dan penakut, sulit bergaul,pendiam, sadis.
4. Acceptance
(penerimaaan)
Memberikan cinta kasih yang
tulus pada anak, menempatkan anak dalam posisi yang penting dalam rumah,
memiliki hubungan yang hangat dalam rumah, berkomunikasi dg baik, terbuka, maka
pengaruhnya pada anak adalah mereka mau bekerja sama, bersahabat, emosi stabil,
ceria dan optimis, jujur, dapat dipercaya, memiliki perencanaan masa depan yang
baik.
5. Domination (dominasi)
Orang tua mendominasi anak. Anak akan
bersikap sopan, sangat hati-hati, pemalu, penurut, mudah bingung, tidak dapat
bekerja sama. Anak dengan pola ini kelihatannya memang sangat baik, dapat
bersikap sopan, sangat hati-hati, pemalu, penurut, tapi ternyata juga
mengakibatkan anak mudah bingung dan tidak dapat bekerja sama.
6. Submission (Penyerahan)
Orang tua senantiasa
memberikan sesuatu yang diminta anak, membiarkan anak berperilaku semaunya di
rumah. Akibatnya anak tidak patuh, tidak bertanggung jawab, agresif dan
teledor, otoriter, terlalu percaya diri.
7. Overdisiplin (terlalu
disiplin)
Orang tua yang
overdisiplin mudah memberikan hukuman dan menanamkan kedisiplinan secara keras.
Akibatnya anak tidak dapat mengambil keputusan, sering dicap nakal dan
menunjukkan sikap bermusuhan.
Dari ketujuh pola yang tersebut,
mungkin yang paling ideal adalah yang ke-empat, yaitu pola Acceptance
(Penerimaan). Bagaimana menurut pendapat Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar